Unras Masyarakat Desa Nonong, Kecamatan Batui, merencanakan unjuk rasa (unras) terhadap PT. Sinar Prapanca (subkontraktor/vendor Pertamina EP CPP Matindok Field).
Tuntutan utama: 3 warga Desa Nonong harus diterima sebagai tenaga security di perusahaan tersebut.
Unjuk rasa direncanakan berlangsung pada Senin (30/6/2025) jika tuntutan tidak dipenuhi.
Peran Forkopimcam & Polsek Batui
Kapolsek Batui IPTU Rudi Dg. Sumbung bersama unsur Forkopimcam (TNI, Pemdes, dan pihak terkait) melakukan mediasi untuk mencegah eskalasi konflik.
Mediasi dihadiri oleh
Perwakilan PT. Pertamina EP CPP Matindok Field
Koramil Batui (perwakilan TNI)
Aparat Desa Nonong
Korlap Andryanto (perwakilan masyarakat/penggerak unjuk rasa)
Hasil Mediasi & Kesepakatan
Pembatalan Unjuk Rasa
Setelah dialog, masyarakat sepakat membatalkan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar Senin (30/6).
Komitmen Perekrutan Tenaga Kerja Lokal:
PT. Sinar Prapanca (vendor Pertamina) harus memprioritaskan warga Desa Nonong dalam rekrutmen, terutama untuk posisi security.
Setiap proses penerimaan karyawan wajib dikomunikasikan dengan pemerintah setempat (Pemdes, Kecamatan, dan Forkopimda) untuk transparansi.
Pemulihan Kondisi Keamanan
Kapolsek Batui menyatakan situasi kembali aman dan kondusif setelah mediasi.
Polri dan TNI akan terus memantau perkembangan untuk mencegah potensi konflik serupa.
Baca juga : Percepat Verifikasi BERANI Cerdas, Gubernur Tegaskan Dana Sudah Siap Transfer

Analisis & Dampak
Pencegahan Konflik Sosial
Mediasi proaktif oleh Polsek dan Forkopimcam berhasil mencegah unjuk rasa yang berpotensi mengganggu ketertiban dan operasional perusahaan.
Pendekatan musyawarah mufakat menunjukkan efektivitas resolusi konflik berbasis kolaborasi.
Tuntutan Tenaga Kerja Lokal
Isu ini kerap muncul di daerah operasi pertambangan/migas, di mana masyarakat menuntut porsi lapangan kerja dari perusahaan.
Kesepakatan ini bisa menjadi preseden bagi penyelesaian serupa di wilayah lain di Banggai.
Peran Korporasi dalam CSR
PT. Pertamina EP dan vendor perlu memperkuat program pemberdayaan masyarakat (seperti pelatihan kerja) untuk mengurangi ketergantungan pada tuntutan spontan.
Pernyataan Resmi
Kapolsek Batui IPTU Rudi Dg. Sumbung:
“Kami apresiasi semua pihak yang hadir dalam mediasi ini. Dengan komunikasi yang baik, unjuk rasa bisa dicegah, dan masyarakat mendapatkan kepastian. Yang penting, perekrutan harus transparan dan melibatkan pemangku kepentingan setempat.”
Perwakilan Pertamina EP Matindok Field:
“Kami menghargai aspirasi warga dan akan koordinasikan dengan vendor untuk memenuhi kesepakatan, tentu dengan tetap mengikuti prosedur perusahaan.”
Tindak Lanjut
Pemantauan oleh Forkopimcam untuk memastikan kesepakatan dilaksanakan.
Sosialisasi rekrutmen oleh PT. Sinar Prapanca di Desa Nonong.
Pembentukan forum komunikasi antara perusahaan, pemdes, dan masyarakat untuk antisipasi masalah serupa.
Kesimpulan
Sinergi Polsek Batui-Forkopimcam berhasil menciptakan solusi win-win solution: perusahaan tetap beroperasi lancar, masyarakat dapat kepastian kerja, dan keamanan terjaga. Langkah ini bisa menjadi model resolusi konflik di daerah operasi migas lainnya.