, ,

Sampel MBG Masih Uji Lab, Penyebab Keracunan Pelajar di Bangkep Belum Pasti

oleh -153 Dilihat
oleh

Mediaex Luwuk – Sampel MBG Masih Uji Lab, Penyebab Keracunan Pelajar di Bangkep Belum Pasti Kepanikan sempat melanda sebuah sekolah di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, ketika puluhan pelajar mendadak mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan pada sebuah acara. Namun hingga kini, penyebab pasti keracunan tersebut masih menjadi misteri.

Dinas Kesehatan setempat memastikan bahwa sampel makanan, termasuk minuman berenergi merek MBG yang sempat disebut-sebut, masih berada dalam tahap uji laboratorium. Hasil resmi baru bisa diketahui setelah pemeriksaan selesai.

Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 277 Siswa Terdampak, Ada yang Gatal hingga Sesak Napas

baca juga:Spanyol Siap Bongkar Pelanggaran HAM Israel di Gaza, Dukung ICC

Kronologi Kejadian

Insiden bermula saat para pelajar mengikuti sebuah kegiatan sekolah. Seusai acara, mereka mengonsumsi makanan dan minuman yang disediakan. Tidak lama berselang, sejumlah siswa mulai mengeluhkan pusing, mual, hingga muntah.

Jumlah korban pun terus bertambah. Sebagian harus dilarikan ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Meski sebagian besar sudah pulih, kejadian ini membuat orang tua dan masyarakat sekitar khawatir.

Dugaan Awal

Sejumlah dugaan langsung mencuat. Salah satunya mengarah pada konsumsi minuman MBG, yang ditemukan di lokasi. Namun dugaan tersebut belum bisa dipastikan. “Kami tidak ingin langsung menyimpulkan. Semua sampel makanan dan minuman, termasuk MBG, sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa kandungan zatnya,” ujar pejabat Dinas Kesehatan Bangkep.

Selain minuman, sejumlah makanan yang ikut disajikan juga diambil sebagai sampel. Pemeriksaan laboratorium diharapkan bisa mengungkap apakah ada kontaminasi bakteri, zat kimia, atau kandungan berbahaya lainnya.

Menanti Kepastian

Hingga kini, masyarakat masih menunggu hasil uji. Pemerintah daerah mengimbau publik agar tidak berspekulasi apalagi menyebarkan kabar yang belum terkonfirmasi. “Keselamatan anak-anak adalah prioritas, tetapi informasi yang keliru justru bisa menimbulkan keresahan,” tambah pihak Dinas Kesehatan.

Polisi setempat juga ikut terlibat dalam penyelidikan, khususnya terkait distribusi makanan dan minuman pada kegiatan tersebut.

Kekhawatiran Orang Tua

Di sisi lain, orang tua pelajar yang menjadi korban masih menyimpan rasa waswas. “Kami hanya ingin tahu apa penyebabnya. Kalau memang dari makanan, harus ada jaminan agar tidak terulang lagi,” ujar salah satu wali murid.

Menunggu Hasil Laboratorium

Meski spekulasi terus beredar, satu hal yang pasti: jawaban resmi baru akan keluar setelah uji laboratorium rampung.

Sambil menunggu hasil tersebut, pemerintah daerah meminta masyarakat tetap tenang.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.